Jakarta, Tiroid memang sangat mempengaruhi kesehatan
manusia, tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga anak-anak. Jika tidak
diperhatikan, masalah tiroid pada anak juga akan sangat berdampak pada
pertumbuhannya.
"Kalau anak tiroidnya bermasalah, hypo atau hyper itu bisa mempengaruhi pertumbuhannya. Anak yang hypotiroid bisa tumbuh menjadi anak yang gemuk, pendek," ujar Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS.
Hal tersebut disampaikan kepada detikHealth, usai acara Talkshow Ibu Masa Kini: Membuka Jalan Untuk Pemimpin Masa Depan yang diadakan Sarihusada di Restoran Kembang Goela, Jl Jenderal Sudirman Kav. 47-48, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2013).
Di masa pertumbuhannya, seorang anak memerlukan gizi yang seimbang, tidak kelebihan nutrisi ataupun kekurangan. "Sebagai hasilnya jika gizi tidak seimbang, anak bisa menjadi lemah, mudah ngantuk, kurang aktif, mudah sakit, sulit konsentrasi, gangguan kecerdasan, serta gangguan fisik," tutur Hardinsyah.
Seperti diketahui, tiroid adalah kelenjar yang berada di bagian leher, tepatnya sedikit di bawah laring. Kelenjar ini dapat memberikan dampak yang dramatis pada berbagai macam fungsi tubuh. Hal inilah yang memerlukan perhatian lebih, agar anak bisa tumbuh optimal.
"Tiroid itu ada yang hypotiroid, ada hypertiroid. Pada anak yang mengalami hypotiroid, hormon pertumbuhannya jadi tidak memadai, anak jadi lambat tumbuh. Akhirnya anak jadi pendek, gemuk. Kalau anaknya hypertiroid, anak bisa jadi tinggi jangkung tapi kurus," tutur Hardinsyah.
"Untuk mengetahui si anak itu hypo atau hypertiroid itu ada pemeriksaan klinik. Periksa hormon TSA. Itu ke laboratorium, konsul spesialis endokrin, sudah bisa diketahu. Ada tiga atau empat indikator biomarker yang diambil ambil dari darah," lanjutnya.
Ia juga mengatakan bahwa ciri-ciri anak yang hypo atau hypertiroid juga dapat dilihat dari penampilan. "Kalau ada orang nggak bisa gemuk tapi dia jangkung, nah itu dia hypertiroid. Kecil langsing, tinggi, agak bungkuk sedikit," kata Hardinsyah.
"Hal itu disebabkan karena aktif sekali tiroid metabolismenya," tambahnya.
Hardinsyah mengatakan solusi untuk mencegah hal itu terjadi adalah dengan cukup makan, cukup istirahat, serta mengurangi konsumsi iodium. Karena semakin banyak iodium semakin aktif tiroidnya.
"Jangan terlalu banyak iodium, karena tiroidnya bisa semakin aktif. Kalau terlalu aktif kan juga tidak bagus. Lalu jadi sebaiknya juga pakai garam yang biasa saja, agak kurangi iodiumnya," terang Hardinsyah.
"Kalau anak tiroidnya bermasalah, hypo atau hyper itu bisa mempengaruhi pertumbuhannya. Anak yang hypotiroid bisa tumbuh menjadi anak yang gemuk, pendek," ujar Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS.
Hal tersebut disampaikan kepada detikHealth, usai acara Talkshow Ibu Masa Kini: Membuka Jalan Untuk Pemimpin Masa Depan yang diadakan Sarihusada di Restoran Kembang Goela, Jl Jenderal Sudirman Kav. 47-48, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2013).
Di masa pertumbuhannya, seorang anak memerlukan gizi yang seimbang, tidak kelebihan nutrisi ataupun kekurangan. "Sebagai hasilnya jika gizi tidak seimbang, anak bisa menjadi lemah, mudah ngantuk, kurang aktif, mudah sakit, sulit konsentrasi, gangguan kecerdasan, serta gangguan fisik," tutur Hardinsyah.
Seperti diketahui, tiroid adalah kelenjar yang berada di bagian leher, tepatnya sedikit di bawah laring. Kelenjar ini dapat memberikan dampak yang dramatis pada berbagai macam fungsi tubuh. Hal inilah yang memerlukan perhatian lebih, agar anak bisa tumbuh optimal.
"Tiroid itu ada yang hypotiroid, ada hypertiroid. Pada anak yang mengalami hypotiroid, hormon pertumbuhannya jadi tidak memadai, anak jadi lambat tumbuh. Akhirnya anak jadi pendek, gemuk. Kalau anaknya hypertiroid, anak bisa jadi tinggi jangkung tapi kurus," tutur Hardinsyah.
"Untuk mengetahui si anak itu hypo atau hypertiroid itu ada pemeriksaan klinik. Periksa hormon TSA. Itu ke laboratorium, konsul spesialis endokrin, sudah bisa diketahu. Ada tiga atau empat indikator biomarker yang diambil ambil dari darah," lanjutnya.
Ia juga mengatakan bahwa ciri-ciri anak yang hypo atau hypertiroid juga dapat dilihat dari penampilan. "Kalau ada orang nggak bisa gemuk tapi dia jangkung, nah itu dia hypertiroid. Kecil langsing, tinggi, agak bungkuk sedikit," kata Hardinsyah.
"Hal itu disebabkan karena aktif sekali tiroid metabolismenya," tambahnya.
Hardinsyah mengatakan solusi untuk mencegah hal itu terjadi adalah dengan cukup makan, cukup istirahat, serta mengurangi konsumsi iodium. Karena semakin banyak iodium semakin aktif tiroidnya.
"Jangan terlalu banyak iodium, karena tiroidnya bisa semakin aktif. Kalau terlalu aktif kan juga tidak bagus. Lalu jadi sebaiknya juga pakai garam yang biasa saja, agak kurangi iodiumnya," terang Hardinsyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar